Minggu, 23 Maret 2014

Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Dalam metode penelitian kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis, terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi masalah-masalah pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah, namun dari penelitian tersebut nantinya dapat berkembangkan secara luas sesuai dengan keadaan di lapangan. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen pokok. Oleh karena hal itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas agar dapat melakukan wawancara secara langsung terhadap responden, menganalisis, dan mengkontruksikan obyek yang diteliti agar lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.

PENGERTIAN
Metode penelitian kuantitatif  merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7). Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35).
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin (2002:2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas, maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan,gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dll), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lainyang dapat memperkaya data primer.
Dengan demikian menurut Moleong (1998), sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya. Sumber data tersebutpun harusnya asli, namun apabila yang asli susah didapat, maka fotocopy atau tiruan tidak terlalu jadi masalah, selama dapat diperoleh bukti pengesahan yang kuat kedududkannya. Sumber data penelitian kualitatif secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manusia dan yang bukan manusia. Namun ketika peneliti memilih manusia sebagai subjek harus tetap mewaspadai bahwa manusia mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan kepentingan. Meskipun peneliti sudah memilih secara cermat, sudah merasa menyatu dalam kehidupan bersama beberapa lama, tetap harus mewaspadai bahwa mereka juga bisa berfikir dan mempertimbangkan kepentingan pribadi. Mungkin ada kalanya berbohong sedikit dan menyembunyikan hal-hal yang dianggap dapat merugikan dirinya, dalam hal ini peneliti harus lebih pandai mengorek informasi menyembunyikan perasaan. Dengan demikian mungkin data yang akan diperoleh lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Sehubungan dengan pengumpulan data tersebut Bogdan & Biklen (1982) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif ini kehadiran peneliti sangat penting kedudukannya, karena penelitian kualitatif adalah studi kasus, maka segala sesuatu akan sangat bergantung pada kedudukan peneliti. Dengan demikian peneliti berkedudukan sebagai instrumen penelitian yang utama (Moleong 1998). Begitu penting dan keharusan keterlibatan peneliti dan penghayatan terhadap permasalahan dan subjek penelitian, maka dapat dikatakan bahwa peneliti melekat erat dengan subjek penelitian. Jadi tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

PERBEDAAN
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.
Hamidi menjelaskan setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan kuantitatif dengan kualitatif seperti berikut ini :
  1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
  2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
  3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
  4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.
  5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
  6.  Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
  7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
  8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden.
  9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
  10.  (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.
  11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.
  12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.

Sedangkan menurut Sugiyono (2012: 9) perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitia kualitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang  aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian.
  1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan
kualitatif  meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
  1. Sifat Realitas
Aksioma Dasar
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
Sifat realitas
Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur
Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
Hubunhan peneliti dengan yang diteliti
Sebab-akibat (kausal)
Timbal-balik
Kemungkinan generalisasi
Cenderung membuat generalisasi
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)
Peranan nilai
Cenderung bebas nilai
Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data

  1. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif hubungan antara peneliti dengan yang diteliti bersifat independen. Dengan menggunakan angket maka peneliti hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan data.
Sedangkan penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan wawancara maka peneliti harus mengenal betul siapa yang diteliti.
  1. Hubungan antar Variabel
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat, sehingga dalam penelitianya ada variabel independen dan dependen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabrl dependen.
Dalam penelitian kualitatif bersifat holistik dan menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif melihat hubungan variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruh.
  1. Kemungkinan Generalisasi
Pada umumya peneliti kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi (bukan kejelasan) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari populasi dengan teknik random.
Penelitian kualitatif tidan menggunakan generalisasi tetapi lebih menekankan pada kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna.
  1. Peranan Nilai
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari  nilai-nilai yang dibawa peneliti  karena bersifat bebas nilai, jadi peneliti menjaga jarak agar data yang diperoleh obyektif.
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti dengan yang diteliti. Dalam interaksi inti baik peneliti maupun yang diteliti memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan, dan persepsi yang berbeda-beda sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai masing-masing.

  1. Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
No
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
1
  1. Desain
    1. Spesifik, jelas, rinci
    2. Ditentukan secara mantap sejak awal
    3. Menjadi pegangan langkah demi langkah
    4. Desain
      1. Umum
      2. Fleksibel
      3. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian

2
  1. Tujuan
    1. Menunjukan hubungan antar variabel
    2. Menguji teori
    3. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
    4. Tujuan
      1. Menunjukan pola hubungan yang bersifat interaktif
      2. Menemukan teori
      3. Menggambarkan realitas yang kompleks
      4. Memperoleh pemahaman makna

3
  1. Teknik Pengumpulan Data
    1. Kuesioner
    2. Observasi dan wawancara terstruktur
    3. Teknik Pengumpulan Data
      1. Participant observation
      2. In depth interview
      3. Dokumentasi
      4. Triagulasi
 
4
  1. Instrumen Penelitian
    1. Test, angket, wawancara terstruktur
    2. Instrumen yang telah terstandar
    3. Instrumen Penelitian
      1. Peneliti sebagai instrumen
      2. Buku catatan, tape recorder, camera, handycam, dll

5
  1. Data
    1. Kuantitatif
    2. Hasil pengukuran variabel yang diperasionalkan dengan instrumen
    3. Data
      1. Deskriptif Kualitatif
      2. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen, dll

6
  1. Sampel
    1. Besar
    2. Representatif
    3. Sedapat mungkin random
    4. Ditentukan sejak awal
    5. Sampel
      1. Kecil
      2. Tidak representatif
      3. Purposive, snawball
      4. Berkembang selama proses penelitian

7
  1. Analisis
    1. Setelah selesai pengumpulan data
    2. Deduktif
    3. Menggunakan statistik untuk memguji hipotesis
    4. Analisis
      1. Terus menerus sejak awal hingga akhir penelitian
      2. Induktif
      3. Mencati pola, model, thema, teori

8
  1. Hubungan Dengan Responden
    1. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
    2. Kedududkan peneliti lebih tinggi dari pada responden
    3. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
    4. Hubungan dengan Responden
      1. Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
      2. Kedudukan sama, bahkan sebagai guru, konsultan
      3. Jangka lama, sampai datanya penuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori

9
  1. Usulan Desain
    1. Luas dan rinci
    2. Literatur yang berhubungan dengan masalah dan variabel yang diteliti
    3. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
    4. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
    5. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
    6. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum ke lapangan
    7. Usulan Desain
      1. Singkat, umum bersifat sementara
      2. Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
      3. Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik
      4. Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
      5. Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
      6. Fokus penelitian ditetapkan setelah memperoleh data awal dari lapangan

10
  1. Kapan Peneliti dianggap selesai ?
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
  1. Peneliti dianggap selesai ?
Setelah tidak ada data yang dianggap baru/jenuh
11
  1. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen
  1. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian

  1. Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti. Masalah harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris, sehingga peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai refrensi. Selanjutnya masalah dirumuskan secara spesifik. Untuk menjawab masalah yang bersifat sementara (hipotesis) maka, peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relevan. Kemudian untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Dan hendaknya instrumen penelitian terlebih dahulu diuji validitas dan realiabilitasnya. Pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dilakukan pada objek tertentu baik populasi maupun sampel. Jika peneliti akan membuat generalisasi terhadap temuanya, maka sampel yang diambil harus respensif (mewakili). Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisi untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. Dalam analisis akan ditemukan apakah hipotesis ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang dajukan atau tidak. Kesimpulanya berdasarkan metode penelitian kuantitatif maka penelitian ini bersifat linear, dimana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteoti, berhipotesis, pengumpulan data, analis data, serta kesimpulan dan saran.
Sedangkan proses penelitian kualitatif adalah penelitian yang belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki lapangan/objek penelitian. Setelah memasuki objek penelitian tahap awal peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada ditempat itu , masih bersifat umum. Baru ketika pada proses penelitian tahap ke dua yang disebut sebagai tahap reduksi/fokus, peneliti akan memilih mana data yang menarik penting, berguna, dan baru. Selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. Tahap selanjutnya atau tahap ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus menjadi lebih rinci. Kemudian peneliti melakukan analis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka selanjutnya peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sebuah pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif ini bukan hanya sekedar menghasilkan Data atau informasi seperti yang sulit di cari  halnya pada metode penelitian kuantitatif, tetapi juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia.

Judul Skripsi PAI Tarbiyah






1.      PANDANGAN KYAI MASDUQI MAHFUDZ TERHADAP PENDIDIKAN KAUM PEREMPUAN
2.      METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB KELAS I DI MADRASAH ALIYAH ISLAMIYAH TALUN SUMBERREJO BOJONEGORO
3.      PERAN IBU ASUH DALAM PEMBINAAN MENTAL SISWIMELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ASRAMA PUTRI KHADIJAH SURABAYA
4.      SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPADA SEKOLAH DASAR(Studi Tentang Perencanaan Program SupervisiOleh Pengawas Pendidikan Agama IslamDi Kecamatan Sukun Kota Malang)
5.      PERANAN PPAI (PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MADRASAH IBTIDAIYAH NUWADUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG
6.      KEPEMIMPINAN WANITA (Studi Perbandingan Antara Perspektif Mufassir dan Feminis Muslim
7.      UPAYA GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SLTP PGRI 6 MALANG
8.      AGAMA ISLAM DALAM PEMAHAMAN MASYARAKAT PEDESAAN(STUDI DESKRIPTIF TENTANG PERILAKU BERAGAMA MASYARAKAT DESA GOA KECAMATAN JEREWEH SUMBAWA)
9.      KAJIAN TENTANG PENGELOLAAN HARTA WAKAFDI MUHAMMADIYAH KOTA MALANGCABANG LOWOKWARU DAN CABANG KLOJEN
10.  STUDI TENTANG PENDIDIKAN AQIDAH DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL-MANAR SURABAYA
11.  MOTIVASI ORANG TUA MEMILIH PONDOK PESANTREN SEBAGAI SARANA PEMBINAAN MORAL ANAK(Studi Kasus Di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo)
12.  KEGIATAN EKSTRA KURIKULER BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SLTP MUHAMMADIYAH 08 BATU
13.  PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TARBIYATUL ATHFAL DAARUL FIKRI MULYA AGUNG-JETIS KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG
14.  PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN MENUJU MADRASAH UNGGULAN (Studi Kasus di MIN Malang I)
15.  MODEL KEPEMIMPINAN ISLAM (Kasus Syi’ah Imamiah)
16.  METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB DAN BAHASA INGGRIS (Studi di Pesantren Putri Al Mawaddah Coper Jetis Ponorogo)
17.  INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP ANAK AUTIS(Studi di Tempat Pelatihan Autisme dan Anak dengan Kebutuhan Khusus Rumah Sakit UNISMA)
18.  APRESIASI SISWA TERHADAP PELAJARAN KEMUHAMMADIYAHAN DI MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH I MALANG
19.  KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH(Studi di Madrasah Aliyah Muhammadiyah I Malang)
20.  PENGAJARAN AL-QUR?AN DI LANGGAR BAITU R AHMAN KEC. PAGAK KAB. MALANG DAN TAMAN AL-QUR?AN SA?ADATUD DAROINI AL-BAVANA KOTA BATU MALANG(Suatu Kajian Perbandingan dari aspek Sistem pengajaran)
21.  PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN MENUJU MADRASAH UNGGULAN(Studi Kasus di MIN Malang I)
22.  UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA(Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri Watu Limo Trenggalek)
23.  ISLAM DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN PEREMPUAN
24.  PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA BERPENGHASILAN GANDA (Studi di Perumahan Landungsari Asri)
25.  PERANAN REMAJA MASJID DALAM MENGANTISIPASI BUDAYA ASING (Studi Kasus Pada Remaja Masjid Al-Falah Tlogowaru Malang)
26.  STRATEGI PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Di SEKOLAH PETERNAKAN PEMBANGUNAN SEKOLAH PETERNAKAN KEJURUAN MENENGAH ATAS (SPP SNAKMA) MUHAMMADIYAH BATU
27.  UPAYA GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SISWA DI SLTP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG
28.  Toleransi Antar Umat Beragama(Studi Kasus Umat Islam dan Hindu di Kampung Lebah Kabupaten Klungkung Bali)
29.  PENGAJARAN KOMPUTER DENGAN METODE BERMAIN PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PLUS AL-KAUTSAR BLIMBING MALANG
30.  PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PGRI 3 MALANG
31.  KONTRIBUSI MUHAMMADIYAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI PURUK CAHU KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH
32.  KORELASI PEMAHAMAN ETIKA ISLAM DALAM BERDAGANG DAN PERILAKU DAGANG(Studi Kasus Terhadap Pedagang Hasil Bumi di Pasar Desa Tahunan Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan
33.  PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 BOBOTSARI JAWA TENGAH
34.  STUDI TENTANG KARAKTERISTIK KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH UMUM TAHUN 1994
35.  UPAYA RUMAH SINGGAH AL-FADHOLI MALANG DALAM MEMBEKALI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK JALANAN
36.  PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL ISLAM DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN MADURA
37.  GERAKAN FUNDAMENTALISME ISLAM PADA MAHASISWA (Studi Tentang Ideologi Organisasi, Faktor dan Corak Pengikut di Kalangan Mahasiswa UMM)
38.  FENOMENA JILBAB FUNKY (Sebuah kajian terhadap Penggunaan Jilbab Funky di Kalangan Mahasiswa Fakultas Agama Islam-Universitas Muhammadiyah Malang)
39.  PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 BOBOTSARI JAWA TENGAH
40.  MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI MADRASAH IBTIDA’IYAH KH. HASYIM ASY’ARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG
41.  DAMPAK NARKOBA TERHADAP EFEKTIVITAS BELAJAR (Studi pada Mahasiswa di Kabupaten Malang)
42.  PENDIDIKAN SHALAT DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH MALANG
43.  ENANAMAN KEAGAMAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN PADA ANAK (Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Al-Madaniyah Landungsari Malang)
44.  IMPLIKASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR MAHASISWA (Studi di Jurusan Tarbiyah FAI-UMM)
45.  KADERISASI ULAMA MUHAMMADIYAH MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN ULAMA TARJIH (Studi Kasus di Universitas Muhammadiyah Malang)
46.  POLA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA?ARIF PENANGGUNGAN KEC. KLOJEN KOTA MALANG
47.  ?PROSES PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK PENYANDANG AUTISMA (STUDI KASUS DI SEKOLAH AUTISMA DAN ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS ?MUTIARA MANDIRI? RSI MALANG UNISMA)
48.  UPAYA TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR?AN (TPA) AL-AMIEN DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA YANG BERKUALITAS (DI BRANTA PESISIR KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN)
49.  2006-04-27, Undergraduate Theses oleh ALIYAH (98110008), 2 file
50.  STUDI PERSEPSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMP NEGERI 3 BATU
51.  PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BANGKALAN
52.  HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN DISIPLIN SHOLAT SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN PUTRI BAITUL ARQOM BALUNG JEMBER TAHUN PELAJARAN 2006-2007
53.  TELAAH ATAS KETELADANAN RASULULLAH SAW DALAM MENDIDIK ANAK (USIA 6-12 TAHUN)
54.  STUDI POLA PENGGUNAAN MEDIA FLOWCHART SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR SISWA DI SMP ULUL ALBAB TAMAN SIDOARJO
55.  PENDIDIKAN BACA TULIS AL?QUR?AN DI MTs. MUHAMMADIYAH 1 MALANG
56.  Kompetensi Sosial Guru Agama dan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung)
57.  POLA ASUH ANAK DI PESANTREN ANAK-ANAK MINHAJUT THULLAB KRIKILAN-BANYUWANG
58.  KORELASI PRESTASI HASIL BELAJAR (NILAI) AQIDAH AKHLAQ TERHADAP PERILAKU SISWA DI MTs PERSIAPAN NEGERI BATU
59.  EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SDN KOTAANYAR III DESA KOTAANYAR KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2005/2006
60.  CHILD ABUSE (KEKERASAN PADA ANAK) DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM ( Studi Deskriptif terhadap Kekerasan pada Anak dalam Perspektif Pendidikan Islam)
61.  KONSEP DAN PARADIGMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL (Studi Analisis Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)
62.  “STUDI PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM AZYUMARDI AZRA”
63.  IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESIONAL: UPAYA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROFESIONALISME GURU (Studi di Madrasah Aliyah Negeri Malang 1)
64.  Motivasi Masyarakat Mengikuti Majelis Taklim (Studi pada Masyarakat Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu)
65.  STUDI TENTANG PEMBINAAN AKHLAK SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH YASPURI MERJOSARI KOTA MALANG
66.  SISTEM PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL (Studi Kasus di SMP Ar-Rohmah Pondok Pesantren Hidayatullah Malang)
67.  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENYIMPANGAN PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 6 MALANG
68.  PENERAPAN ACHIEVEMENT GROUPING DALAM PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR?AN PADA SISWA KELAS II B MTs. MUHAMMADIYAH I MALANG
69.  MENGGAGAS LIBERALISASI PENDIDIKAN ISLAM (Studi atas Pemikiran Pendidikan Paulo Freire dan Pemikir Pendidikan Islam di Indonesia Sejak Tahun 1990-an)
70.  EFEKTIVITAS TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR`AN (TPA) SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL (Di Taman Pendidikan Al-Qur`an An-Nadwah Desa Trayang Kab. Nganjuk)
71.  PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL (Studi atas Pemikiran Intelektual Muhammadiyah Sejak Tahun 2000)
72.  REKONSTRUKSI KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK
73.  Peran Kepala Sekolah Dalam Usaha Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasai Islam AL-munawwarah Pamekasan
74.  PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MOHAMMAD NATSIR
75.  STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ANAK EMAS DENPASAR TAHUN AJARAN 2007-2008
76.  UPAYA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Tentang Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk di Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi)
77.  PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN PRODUKSI OLEH MASYARAKAT ADAT (Studi Di Desa Tendambepa Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende)
78.  UPAYA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR GUNA PENINGKATAN PERTANIAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO (Studi pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Probolinggo)
79.  PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PENYUSUNAN APBD ( ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH ) KOTA TANJUNG PINANG ( Study Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan APBD Kota Tanjung Pinang 2006 )
80.  KINERJA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DANAPOS DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN URUSAN KREDIT PENSIUN (Study Kasus Pada BPR DanaPos Bagian Kredit Kota Malang)
81.  HUBUNGAN KAPASITAS APARATUR DENGAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Di Kantor Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Malang)
82.  PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYALURAN ASPIRASI MASYARAKAT DI DESA KENDALPAYAK KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG
83.  PENDIDIKAN ALISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN DAN AKHLAK MAHASISWA ( Studi Kasus Di Universitas Muhammadiyah Malang )
84.  METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNAGRAHITA DI SDLB-MUHAMMADIYAH JOMBANG
85.  MANAJEMEN HUMAS DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG (STUDI KASUS)
86.  PESANTREN DAN AJARAN JIHAD ( Kajian tentang Internalisasi Doktrin Jihad di Pondok Pesantren Al Islam Solokuro Lamongan)
87.  PEMBELAJARAN MEMBACA ALQUR?AN DENGAN METODE QIRA?ATI DI TPQ HIDAYATUL MUBTADI?IN DESA NGANTRU KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG
88.  ORIENTASI KURIKULUM PESANTREN (Studi Kasus Kurikulum Pesantren Hidayatullah Malang)
89.  Manhaj al-Rasul fi al-Tarbiyyah wa ta’lim
90.  STUDY ATAS PERSEPSI MAHASISWA FAI TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN DI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
91.  REKONSTRUKSI KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK
92.  SEKOLAH DEMOKRASI DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN POLITIK MASYARAKAT KABUPATEN MALANG (Studi Pada Sekolah Demokrasi di PL?CID?s Averroes Community Malang).
93.  UPAYA PENINGKATAN FUNGSI TRADISIONAL PESANTREN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Daruttauhid Malang)
94.  PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG RELIGIUS DI SD NEGERI SEMEN 4 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR
95.  PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENDEKATAN ?CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING? (Studi di SMP Ar-Rohmah Pondok Pesantren Hidayatullah Malang)
96.  METODE PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Lembaga Pendidikan Islam Al-Faraby Turen Kab. Malang)
97.  PROFESIONALITAS GURU Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Desa Mandiangin Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
98.  PENERAPAN MODEL JIGSAW DALAM PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING (Studi Pembelajaran Bidang Studi Aqidah-Akhlak Siswa Kelas VI SD Muhammadiyah 08 Dau Malang) TAHUN AJARAN 2008/2009
99.  METODE QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ANAK SALEH MALANG TAHUN AJARAN 2008/2009
100.          KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH II MALANG DALAM PERSPEKTIF ORANG TUA SISWA

Judul Skripsi PAI Kualitatif

KOMPENTASI INTERPESONAL, KONSEP DIRI DAN KEMANDIRIAN ANAK ASUH DI PAY ISLAM KODYA YK (OPTIMALISASI STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK ASUH PANTI ASUHAN YATIM)
PENDIDIKAN KELUARGA BAGI PEREMPUAN DLM PERSPEKTIF ISLAM
POLA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH YAYASAN KORP DAKWAH MAHASISWA (KODAMA) DI KEC. SEWON BANTUL
INTENSITAS PENDIDIKAN MORAL KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA DI KEL. PANDEAN KEC. UMBULHARJO
KONSEP PROFESIONALITAS GURU DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
PENERAPAN PRINSIP PSIKOLOGI BELAJAR DG PROSES PEMBELAJARAN MATERI KEAGAMAAN PADA TAMAN KANAK-KANAK BUDI MULIA YK
QUANTUM LEARNING DLM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (KAJIAN FILOSOFIS)
PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM THD KESADARAN BERAGAMA NARAPIDANA DI LP WIROGUNAN YK
PENGARUH PERHATIAN PETANI KOPI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK SLTP DI DESA ULUDANAU KEC. PULAU BERINGIN KAB. OGAN KOMERING ULU PROP. SUM-SEL
PERBEDAAN PERILAKU KEAGAMAAN ANTARA ANAK-ANAK YG TINGGAL DI KOMPLEK LOKALISASI DOLY DG ANAK-ANAK YG TINGGAL DI LINGKUNGAN RT 1 GIRILAYA, KODYA SURABAYA
PENGARUH CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR THD PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH FIAI UII YK
AKTIVITAS KEAGAMAAN PETANI TAMBAK PADA SAAT PANEN RAYA DI DESA TEGALSARI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG
PERBEDAAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP RASA PERCAYA DIRI ANAK DI SMU COLOMBO YK
PERBEDAAN PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENGALAMAN KEAGAMAAN PADA ANAK SD MUH. PAYAMAN SECANG MAGELANG
PENDAPAT PARA AHLI TTG PEMBARUAN SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN (ANALISIS PEMIKIRAN K.H. IMAM ZARKASI)
USAHA PEMBINAAN MENTAL AGAMA ISLAM DI PANTI ASUHAN YAYASAN TA’MIR MASJID (YASTAMAS) CEPU BLORA JAWA TENGAH
KONSEP PENDIDIKAN ANAK DLM KELUARGA MENURUT ISLAM (TELAAH EVALUATIF THD PROGRESIVISME)
PERSEPSI KAUM SIPAI TTG NILAI-NILAIISLAM DLM PELAKSANAAN TABOT DI BENGKULU
KONSEP KECERDASAN EMOSIONAL (TINJAUAN PENDIDIKAN ISLAM)
HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DG PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I SLTP N KARANGMOJO GUNUNG KIDUL YK CAWU II TA 98/99
PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP BACA TULIS AL-QUR’AN ANAK DILIHAT DARI LATAR BELAKANG TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DI DESA SIMPAR KEC. CIPUNARAGA SUBANG
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN DLM PENGAJARAN AGAMA ISLAM DI MA DARUL-HAKIM, KIANGROKE BANJARAN BANDUNG SELATAN
UNSUR BUDAYA ISLAM DLM UPACARA METULAK DI DESA BONJERUK KEC. JONGGAT LOMBOK TENGAH NTB
PENGARUH NILAI KEAGAMAAN THD POLA KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN DI KAMPUNG PASURUAN I DESA UMBUL TANJUNG KEC. CINANGKA KAB. SERANG
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DLM GURINDAM DUA BELAS RAJA ALI HAJI
PERKAWINAN ANTAR AGAMA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK
REFORMASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI P.T UMUM (PENDEKATAN FUNGSIONAL-KUALITATIF)
PERILAKU SINKRITISME DIKALANGAN SUKU SASAK (STUDI KASUS DI DESA BAYAN LOMBOK BARAT NTB)
HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DG TINGKAT KENAKALAN SISWA DI SMU GAMA YK
MEMBACA KALIMAT BHS ARAB TANPA SYAKAL SBG SUATU PROBLEMATIKA BAGI SISWA MA DARUNNAJAH NGEPLAK MARGOYOSO PATI
PENDIDIKAN AKHLAK PADA ANAK USIA SD (7-12) TH DI PERUMNAS CONDONG CATUR DEPOK SLEMAN YK
PENGAJARAN BHS ARAB DI MTS N LASEM REMBANG
STUDI KOMPARATIF TTG METODE DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DLM PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN I, II DELANGGU

STUDI KOMPARASI TTG PEKERJAAN ORANG TUA THD MINAT MELANJUTKAN STUDI PD SISWA KELAS III SMA N I BANTUL
TEKNIK EVALUASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BHS ARAB DI KELAS II SMU 2 AL-ISLAM SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM DAN PENGALAMANNYA DI SMA INSTITUT INDONESIA I YK
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DLM PENGAJARAN BIDANG STUDI FIQIH DI MA BABAKAN KARANG PUCUNG CILACAP
STUDI TTG SEBAB AKIBAT DAN UPAYA MENGATASINYA THD KENAKALAN SISWA DI MAN I SURAKARTA
PELAKSANAAN PENGAJARAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS HURUF AL-QUR’AN DI MI SUDIRMAN KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR JAWA   TENGAH
STUDI TTG USAHA PREFENTIF DAN KURATIF TINGKAH LAKU MENYIMPANG PADA ANAK DLM PROSES PENDIDIKAN ISLAM DI SMPN BANJARATMA KEC. BULAKAMBA KAB. BREBES
FUNSI MASJID DLM ISLAM DITINJAU DARI SOSIOLOGI PENDIDIKAN
STUDI KOMPARASI TTG PEKERJAAN ORANG TUA THD MINAT MELANJUTKAN STUDI PADA SISWA KELAS III SMA M I BANTUL
STUDI TTG PELAKSANAAN PENDIDIKAN NON FORMAL PADA TPA ( TAMAN PENDIDIKAN AL QURAN) DI KEC. SAMBI KAB. BOYOLALI ( TINJAUAN MATERI DAN METODE)
KELUARGA SAKINAH (SUATU ANALISA TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM)
PELAKSANAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN BIDANG MANAJEMEN OPERATIF DI MTSN KALIANGKRIK MAGELANG
NILAI NILAI PENDIDIKAN ISLAM DLM AL QURAN SURAT AL HUJURAT AYAT 1-18
KEMAHIRAN BERBICARA MERUPAKAN INDIKATOR YG DOMINAN DLM PRESTASI BELAJAR BHS ARAB DI MA PROGRAM KHUSUS YOGYAKARTA
PROSES PELAKSANAAN KURIKIULUM 84 DAN METODE METODE MENGAJAR SUB BIDANG STUDI GEOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN DI SMP MUH. KENTENG NANGGULAN KULON PROGO
STUDI KOMPARASI TTG PRESTASI BELEJAR BHS ARAB ANTARA SISWA YG BERASAL DR MTS DG SISWA YG BERASAL DR SMP PD MAN BABAKAN LEBAKSIU TEGAL
PEMBINAAN AGAMA DI PONDOK PESANTREN BAGI SISWA PGAN SUKAMANAH TASIKMALAYA
USAHA TOKOH AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA KEHIDUPAN BERAGAMA DI DESA SIRAU KEMBANJEN BANYUMAS
STUDI TTG SISTEM PENDIDIKANISLAM DI PONDOK PESANTREN IQRO DESA WONODADI KEC. GADINGREJO KAB. TANGGAMUS, LAMPUNG ( TINJAUAN MATERI DAN METODE PENDIDIKAN )
STUDI TTG SISTEM PENDIDIKAN DI PONPES AL MAHALLI BRAJAN WONOKROMO PLERET BANTUL YK
ANALISIS KUALITAS TES HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BHS ARAB KLAS III MAN CIBUBUR KAB. KUNINGAN JABAR TA 96/97
STUDI EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENGAJIAN AL QUR’AN BAGI ANAK ANAK DI DESA KEBAMA SRONO KAB. BANYUWANGI
TELAAH BUKU BHS ARAB UNTUK MTS KARYA DRS. M THOLIB
STUDI EFEKTIFITAS PENGAJARAN BACA TULIS HURUF HURUF AL QUR’AN DI TAMAN AL QUR’AN DAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR’AN AL IRSYAD AL ISLAMIYAH KODYA KEDIRI
PENGAJARAN BHS ARAB DG CBSA DLM PERSPEKTIF PSIKOLOGI HUMANISTIK
PENGAJARAN AL QUR’AN NON FORMAL BAGI ANAK ANAK PD TK AL QUR’AN BDI KORPRI PERTAMINA UP IV DI LINGKUNGAN PERUMAHAN PERTAMINA UP IV LOMANIS CILACAP ( TINJAUAN TTG MATERI DAN METODE)
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DLM PENGAJARAN GEOGRAFI KLAS I MTSN PIYUNGAN BANTUL YK
PENGAJARAN MENGHAFAL AL QUR’AN PD MAHASISWA DI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL QUR’AN WONOSOBO
STUDI TTG PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PON PES MIFTAHUL ULA NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK ( TINJAUAN TTG MATERI DAN METODE)
STUDI TTG PELAKSANAAN KURIKULUM BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BIMBINGAN PENGALAMAN DI SMPN 2 MUNTILAN KAB. MAGELANG
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTS AL FALAH SURADADI KAB. TEGAL
STUDI TTG PENGAJIAN AHAD PAGI SBG MEDIA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM LUAR SEKOLAH DI DESA TEGALREJO KEC. SAWIT KAB BOYOLALI
SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTS RIYADUSSHOLIHIN PURWOREJO KAB. BANJARNEGARA
PROBLEMATIKA PENGAJARAN BHS ARAB KLAS IIA3 DI SMA MUH 2 MAYONG JEPARA
STUDI TTG AGAMA ISLAM BAGI ANAK ANAK DLM KEL SYURIYAH RANTING NU SE KEC. SUKOLILO KAB. PATI ( TINJAUAN TTG MATERI DAN CARA PELAKSANAANNYA)
PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI MAN I KUDUS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENYANDANG TUNA GRAHITA DI SLAB YPLB DANYANG PURWODADI KAB. GROBOGAN
STUDI TTG PENGAJARAN MATERI LOGIKA DI SMA KLAS IIIA3 BERDASARKAN KURIKULUM 1984
BEBERAPA FAKTOR PENDUKUNG PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG PSPB DI MTSN YK
SISTEM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PONDOK PESANTREN MAMBAUL HUDA KALIABU SALAMAN MAGELANG ( TINJAUAN MATERI DAN METODE)
PENGARUH STATUS EKONOMI ORANG TUA, LINGKUNGAN TEMPAT BELAJAR DAN MINAT SISWA THD PRESTASI BELAJAR SISWA KLAS III JURUSAN ILMU SOSIAL MAN LAB. FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUKA YK
KONTRIBUSI BHS ARAB THD PERKEMBANGAN KOSA KATA BHS INDONESIA
KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR BHS ARAB SISWA DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH SONOPATIK DG PRESTASI BELAJAR BHS ARABNYA DI MTSN NGANJUK JAWA TIMUR
STUDI TTG KESULITAN KESULITAN PENERAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DG PENDEKATAN CBSA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN DI MAN II PRAMBATAN KIDUL KUDUS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PON PES AL MIFTAH MLANGI NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YK (TINJAUAN HISTORIS)
PENGGUNAAN METODE CERAMAH METODE RESITASI DLM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI EKSPERIMEN DI SMPN 2 PARAKAN KAB. TEMANGGUNG SEMESTER GASAL TA 89/90)
DR ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN PEMIKIRANNYA TTG METODE KETELADANAN DLM PENDIDIKAN ISLAM
STUDI TTG PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM BERDASARKAN KURIKULUM BERSEPADU SEKOLAH MENENGAH (KBSM) DI MALAYSIA (STUDI TTG KONSEP PENDIDIKAN BERSEPADU DLM FILSAFAT PENDIDIKAN AGAMA)
STUDI KOMPARATIF TTG KEAKTIFAN BERIBADAH ANTARA REMAJA ISLAM YG BERLATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN UMUM DI DESA BANYUURIPAN BAYAT KLATEN
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH SBG BAHAN PERSIAPAN PEMAHAMAN MATERI BARU THD PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWAKLAS II SMP AL IRSYAD AL ISLAMIYAH TEGAL
RESPON SANTRI THD PERUBAHAN SOSIAL DI PESANTREN NURUL HIDAYAH PURWOREJO
STUDI TTG METODE PENGAJARAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI DI MAN III
PENGARUH KEAKRABAN SISWA DG GURU AGAMA ISLAM THD BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PD SISWA SMTP (UMUM) SE KEC. KARANGGEDE KAB. BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA MINAT MEMBACA LITERATUR DG PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KOLOMBO YK
ADMINISTRASI SARANA PENDIDIKAN DI SMA MUH VII YK
UPAYA PPAI (PENILIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM) DLM MENINGKATKAN KUALITAS GURU AGAMA SD DI KEC. GONDOKUSUMAN KODYA YK
PENGAJARAN BIOLOGI DI KELAS II SMP MUH I SURAKARTA ( TINJAUAN METODE)
STUDI KOMPARASI ANTARA SISWA YG DIBERI AIR SUSU IBU DG NON ASI THD PRESTASI BELAJAR DI SEKOLAH DASAR MUH SAPEN YK
SAMA DENGAN NO B 27/AJ
STUDI TTG USAHA SEKSI PENDAIS KAB. GUNUNGKIDUL DLM MENINGKATKAN KUALITAS GURU AGAMA ISLAM SD DI KAB. GUNUNGKIDUL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PRINSIP DASAR METODIK PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN PD GUGUS DEPAN KODIA MAGELANG 02 144-145.S
KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR BHS ARAB DG PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA DI SMP AS SYIFA PANCANG BANGO SUBANG
STUDI TTG PENGAJARAN BHS ARAB DG TARIQOH AL MUKHTARAH DI MAN YK II
METODE PENGAJARAN KIMIA KLAS I DI MAN I BOJONEGORO
TELAAH BUKU BHS ARAB UNTUK SMA
TELAAH BUKU BHS ARAB UNTUK MTSN KARYA DRS M THOLIB
PROBLEMATIKA PENERAPAN KURIKULUM 1984 MATA PELAJARAN BHS ARAB DI MAN SURUH KAB. SEMARANG TH 91
STUDI TTG PEMBINAAN AGAMA ISLAM DLM LINGKUNGAN KELUARGA PARA KARYAWAN MUSLIM
METODE BELAJAR MENGAJAR AL QUR-AN PADA PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL DI KEBARONGAN KEMRAJEN BANYUMAS
USAHA USAHA PENANGGULANGAN KENAKALAN ANAK PADA BALAI BIMBINGAN KEMASYARAKATAN  DAN PENGENTASAN ANAK (BISPA) KELAS I YK
USAHA GURU AGAMA ISLAM DLM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SMEA N SE KAB. SLEMAN
PROBLEM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK ANAK DLM KELUARGA PERANTAU MUSLIM DESA KWASEN PEKALONGAN
STUDI TTG KEBERHASILAN PENGAJARAN BIDANG STUDI AGAMA ISLAM DI MA TARBIYATUL ISLAM SOKO –TUBAN
PERANAN ORANG TUA DLM PENDIDIKAN ANAK MENURUT ISLAM
STUDI TTG PELAKSANAAN PENGAJARAN STUDI AQIDAH DAN AKHLAK DI MA NURUL ISLAM TEGALREJO ,NGRESEP, NGEMPLAK BOYOLALI ( TINJAUAN BEBERAPA FAKTOR PENDIDIKAN DLM PELAKSANAAN KURIKULUM)
PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DLM RANGKA SOSIALISASI ANAK DILINGKUNGAN KELUARGA SANTRI TAMAN KANAK KANAK DAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR-AN YASMIN YK TA 90/91
PELAKSANAAN PENDDIDIKAN AKHLAK DLM RANGKA SOSIALISASI ANAK DI PANTI ASUHAN YATIM PUTRI AISYIYAH KAB. MAGELANG
STUDI TTG AKTIFITAS GURU AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DLM MENDIDIK ANAK MEREKA DI KEC. SUSUKAN KAB. BANJARNEGARA
KORELASI JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA DG MOTIVASI SISWA UNTUK MELANJUTKAN KE PT PADA SISWA MAN YK I
UPAYA GURU DLM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUH 2 TUKANGAN YK
PERSEPSI SISWA TTG PELAKSANAAN KURIKULUM TH 94 BIDANG STUDI PAI DI SLTP FATAHILLAH LOHBENER KAB. INDRAMANYU
SIKAP GURU AGAMA ISLAM THD PROFESINYA DAN KOMPETENSI MANGAJAR DI MTSN WONOSARI
PROSES INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DG ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C PEMBINA MENDUNGAN YK
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN JAM BELAJAR MASYARAKAT THD PRESTASI BELAJAR SISWA SLTP DI WARUNGBOTO UMBULHARJO KODYA YK
KORELASI ANTARA METODE SOROGAN DAN BANDONGAN THD KEMAMPUAN BACA KITAB SANTRI DI PON PES BABAKAN JAMANIS PARIGI CIAMIS JAWA BARAT
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SLTP MUH I DEPOK SLEMAN YK
TINGKAT PEMAHAMAN KEAGAMAAN DAN POLA PEMBINAAN MASYARAKAT MUSLIM DI DAERAH TAHUNAN UMBULHARJO YK
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK REMAJA OLEH MUSLIMAT NU DI DESA KALIREJO KEC. KALIREJO KAB. LAMPUNG TENGAH
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SISWA MTS BUNGURSARI TASIKMALAYA CAWU II TH 96
PENGARUH PENDIDIKAN AGAM ISLAM THD TINGKAH LAKU REMAJA MUSLIM DI DESA SERENAN KEC. JUWIRING KAB. KLATEN JA TENG
PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN ORANG TUA THD PENGALAMAN AGAMA ISLAM SISWA MTSN PAKEM YK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP PROFESIONALISME GURU DI SMU UII YK
STUDI MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA TUNANETRA  FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM JURUSAN PAI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YK DLM MERAIH PRESTASI BELAJAR
SIKAP MASYARAKAT MUSLIM DI KEL.SINDUHARJO KEC. NGAGLIK KAB. SLEMAN THD ASURANSI JAMINAN SISWA
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BK BHS INGGRIS DLM PENGAJARAN BHS INGGRIS PD SISWA MTSN BOYOLALI (STUDI KURIKULUM)
RELEVANSI ACCELERATED LEARNING DG PENGAJARAN QIRA’AH (MEMBACA)
USAHA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DLM MENINGKATKAN IBADAH SHOLAT PADA SISWA KELAS III SMKN I GODEAN KAB. SLEMAN TA 2003/2004 SEMESTER II
MANAJEMEN PENDIDIKAN DI MA PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAM SURAKARTA TA 2003/2004
PERAN BUKU PANTAUAN SHOLAT TERHADAP KEBIASAAN PENGAMATAN IBADAH SHOLAT DI SD TUKHARJO KEC. SAMIGALUH KULON PROGO TH 2002/2003
POLA HIDUP PARA KYAI PD ERA GLOBALISASI DI KEC. SEWON BANTUL YK
FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MENGAJAR BHS ARAB DI MTSN 1 WONOSARI
INTENSITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INTENSITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENGARUHNYA THD MOTIVASI BERBUSANA MUSLIMAH PADA SISWI SMK N 5 YK
HUBUNGAN GURU SISWA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK KELAS II MTSN YK
HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DG PERILAKU SISWA DI SMP MUH I YK
NILAI NILAI TAUHID DLM AYAT KURSI DAN METODE PEMBELAJARANNYA DLM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (SUATU TINJAUAN TEORITIK)
DIMENSI EDUKATIF DLM AMSAL AL QUR’AN (KAJIAN PERSPEKTIF KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (SUB KOMPETENSI IBADAH) DI SMK N I WONOSARI GUNUNG KIDUL
POLA ASUH ORANG TUA DLM MEMBINA KEMAMPUAN BACA TULIS AL QUR’AN PADA ANAK ( STUDI KASUS DI DUSUN PELEMAN BARU RT 33 REJOWINANGUN KOTAGEDE DIY)
PENDIDIKAN BERBASIS INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT)DI SMA MUH I YK ( KAJIAN ATAS KONSEP DAN STRATEGI PENGELOLAAN KELAS )