PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP
MOTIVASI SHOLAT BERJAMAAH SISWA KELAS 1
(Studi di MTs. Al-Hasanah Sajira Lebak Tahun Ajaran 2013-2014)
I.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang
hayat, tanpa pendidikan mustahil manusia dapat hidup dan berkembang sejalan
dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep
pandangan mereka, karena pendidikanlah orang menjadi maju. Dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi orang mampu mengolah alam yang dikaruniakan Alloh SWT
kepada manusia. Adpun pendidikan yang
dibutuhkan bagi manusia bukan hanya pendidikan umum tetapi juga pendidikan
agama terutama agama islam. Karena Pendidikan Agama Islam merupakan pilar yang
paling penting dalam membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Alloh
SWT, sehat jasmani dan rohani, berbakti kepada orang tua dan pada giliranya
dapat mewujudkan cita-citanya yaitu menjadi manusia yang berkualitas dan kreatifitas
berguna bagi bangsa dan negara juga agama.
Apapun pengertian pendidikan agama islam itu sendiri
adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa
bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak didik, menghayati dan mengamalkan
ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh dan
dipelajarinya disekolah serta menjadikan ajaran agama islam itu sebagai
pandangan atau jalan hidupnya (wai of live), dengan diberikan pula nilai-nilai
agama yang tertanam dalam hubungan manusia dengan diberikan nilai-nilai agama
yang tertanam dalam hubungan manusia dengan Alloh SWT, hubungan manusia dengan
manusia lainya, dan hubungan manusia dengan alam, demi keselamatan dan
kesejahteraan hidupnya didunia dan di akhirat, sehingga pendidikan agama islam
adalah usaha menyiapkan peserta didik untuk memiliki keyakinan dan mampu
mengamalkan ajaran islam.
Ibadah shalat berjamaah memang merupakan bentuk
ibadah yang syarat dan kental dengan nilai-nilai kebersamaan. Kita tentu akan
mendapatkan sebuah gambaran ketika setiap siswa terikat dan sekaligus sadar
menjalankan kebiasaan ibadah ini sebagai rutinitas yang selalu mereka kerjakan,
misalnya saja setelah mereka pulang sekolah alangkah baiknya jika semua siswa
langsung melaksanakan shalat berjamaah dengan gurunya sendiri yang sekaligus
menjadi Imamnya.
Dari sana pasti akan terlihat nilai dan rasa
kebersamaan yang tumbuh dan muncul diantara mereka untuk mengisi ruang
rohaniahnya. Maka tidak salah jika guru harus lebih proaktif dalam segi
pembinaan dan pelaksanaannya, sehingga muncul kesadaran dari dalam diri siswa
tentang hakekat dan pentingnya pelaksanaan shalat berjamaah.
Shalat berjamaah yang dapat dipandang sebagai
bentuk ibadah utama dalam Islam tentu mempunyai keutamaan, salah satunya adalah
seperti yang pernah disabdakan Rosulullah SAW bersabda :
صَلَاةُ
الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ أَحَدِكُمْ وَحْدَهُ بِخَمْسَةٍ وَعِشْرِينَ
جُزْءًا
Artinya
:”Sholat berjama’ah itu lebih utama dari sholat sendirian (ia mendapatkan balasan) duapuluh tujuh
derajat”. (Sabiq, 1997 : 102)
Sejalan dengan bentuk ibadah praktek yaitu
shalat berjamaah, maka terdapat bahan pelajaran yang tidak hanya bersifat
praktek saja, tetapi juga bernuansa kajian ibadah yang luas yaitu mata
pelajaran agama islam.
Mata pelajaran agama islam merupakan salah satu
pelajaran yang ada di lingkup Sekolah Dasar. Bahan pelajaran ini tidak bisa
terlepas dari setiap peserta didik karena selain didalamnya terdapat konsep
teori, juga terdapat aspek penerapan langsung yang berhubungan dengan aktivitas
dan kegiatan siswa dalam kesehariannya.
Ditengah keberadaannya dengan mata pelajaran
umum, ternyata mata pelajaran agama islam kurang mendapatkan tempat dihati para
siswa. Banyak siswa cenderung menganggap pelajaran agama islam adalah bentuk
pelajaran biasa yang mengutamakan konsep-konsep teori saja, sehingga meraka
lebih memburu nilai dari gurunya daripada menghayati dan mengamalkan
kandungan nilai yang terdapat dalam pelajaran ini. Maka sudah sewajarnya jika
seorang guru agama lebih meningkatkan perannya dalam mengkaji dan sekaligus
memberikan pencerahan dengan wajah baru setiap melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan siswa.
Mata pelajaran agama Islam memang identik
dengan hukum Islam, karena dalam pelajaran ini mengikat dan berhubungan
langsung dengan aktivitas individu sebagai seorang mukhalaf. Mata pelajaran ini
memang strategis karena didalam mata pelajaran agama islam terdapat
konsep-konsep dasar tentang hukum Islam yang esensial. Maka sudah selayaknya
jika di-era pembelajaran sekarang ini muatan-muatan yang menjadi pokok mata
pelajaran ini harus benar-benar ditanamkan sekaligus diimplementasikan dengan
praktek keseharian. Esensi dari pokok materi agam islam itu diantaranya adalah
tentang ibadah, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah pelaksanaan shalat
berjamaah.
Dari berbagai uraian dan latar belakang
diataslah yang menggerakkan hati penulis untuk membuat penelitian dan
menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Agama
Islam Terhadap Motivasi Sholat Berjamaah Siswa Kelas 1 di MTs. Al-hasanah
Sajira tahun Ajaran 2013-2014”
II.
Identifikasi
Masalah
Setelah melihat latar belakang masalah diatas, maka penulis
dapat mengidentifikasikan permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh
pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat berjamaah siswa kelas I MTs.
Al-Hasanah Sajira Lebak Tahun Ajaran 2013-2014, adalah:
1.
Faktor keluarga;
bahwa orang tua kurang memberi bekal pengetahuan agama yang cukup kepada
anak-anaknya.
2.
Faktor pendidikan
yaitu kurangnya pengetahuan khususnya pengetahuan agama pada diri remaja
mengakibatkan keimanan kepada diri mereka sangat kurang.
3.
Faktor masyarakat
yaitu lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi sikap remaja, setiap ada
aktivitas agama para tokoh masyarakat kurang melibatkan remaja untuk ikut aktif
dalam kegiatan tersebut.
III.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah diatas, banyak sekali hal-hal yang harus penulis teliti,
namun karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya penelitian ini dibatasi
dengan:
1.
Apakah anak didik memiliki semangat yang tinggi
untuk mengerjakan sholat berjamaah di MTs. Al-Hasanah Sajira Lebak Tahun Ajaran
2013-214.
2.
Bagaimanakah motivasi sholat berjamaah di MTs.
Al-Hasanah.
3.
Bagaimana pengaruh PAI terhadap motivasi sholat
berjamaah pada siswa kelas I di MTs. Al-Hasanah.
IV.
Perumusan
Masalah
Sebagaimana diuraikan dalam pembatasan masalah diatas
penulis dapat mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang menjadi objek
penelitian sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah pelaksanaan PAI di MTs. Al-Hasanah?
2.
Bagaimana motivasi sholat berjamaah siswa kelas
I MTs. Al-Hasanah?
3.
Bagaimana pengaruh PAI terhadap motivasi sholat
berjamaah siswa kelas I MTs. Al-Hasanah?
V.
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian yang penulis laksanakan ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pelaksanaan PAI di MTs.
Al-Hasanah.
2.
Untuk mengetahui motivasi sholat berjamaah siswa
kelas I di MTs. Al-Hasanah.
3.
Untuk mengetahui pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah siswa
kelas I di MTs. Al-Hasanah.
Adapun
penelitian ini diharapkan setelah memahaminya dan melakukan olah data dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a)
Penelitian ini berguna untuk memenuhi salah
satu syarat dalam meraih gelar Sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I) pada fakultas
Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam di STAI La Tansa Mashiro.
b)
Hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi pengetahuan tentang pengaruh pembelajaran Aqidah akhlak terhadap
perilaku peserta didik bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya
terutama bagi guru Pendidikan Agama Islam.
c)
Untuk menjadi masukan dan bahan rujukan
dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan memberikan motivasi
siswa ke depan.
2. Secara Praktis
Menambah pengetahuan yang lebih matang
dalam bidang pengajaran dan menambah wawasan dalam bidang penelitian, sehingga
dapat dijadikan sebagai latihan dan pengembangan teknik–teknik yang baik
khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah, juga sebagai kontribusi nyata bagi
dunia pendidikan.
VI.
Kerangka
Berfikir
PAI
merupakan salah satu bidang studi yang mendapatkan banyak perhatian dari para
ilmuan pendidikan agama islam. PAI dapat merangsang motivasi sholat berjamaah
pada siswa kelas I MTs. Al-Hasanah. Dengan demikian dasar pemikiran tersebut
diduga bahwa PAI ada keterkaitan dengan motivasi sholat berjamaah pada siswa
kelas I di MTs. Al-Hasanah Sajira. Adapun bagan berfikir adanya keterkaitan PAI
dengan motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas I dapat digambarkan sebagai
berikut:
Bagan Kerangka Berfikir
Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dengan
Motivasi Sholat Berjamaah
Pada Siswa
Pengaruh
|
|
Variabel
X
Pendidikan
Agama Islam
|
Variabel
Y
Motivasi
Sholat Berjamaah Pada Siswa
|
a.
Aspek aqidah akhlak
b.
Aspek ibadah (Ritual)
c.
Aspek amal
d.
Aspek ikhsan
e.
Aspek ilmu
|
a.
Memperbaiki sikap
b.
Keinginan mendapatkan pahala
c.
Rasa ingin tahu
d.
Ingin mendapatkan pengalaman baru
e.
Penuh semangat
|
VII.
Rancangan
Prosedur Penelitian, Terdiri Dari:
7.1.
Tempat
dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs. Al–Hasanah
yaitu suatu lembaga pendidikan Formal yang berada dibawah naungan
Departemen Agama yang beralamat di Jalan Alun-alun Utara Sajira No 10 Kampung
Sajira babakan, DesaSajira, Kecamatan Sajira, Lebak - Banten Kode Pos 42371.
Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari bulan Januari 2013.
secara garis besar terbagi menjadi 3 tahap. Diantaranya:
1. Tahap Persiapan: tahapan
ini meliputi pengajuan judul dan pembuatan proposal.
2. Tahap Penelitian: Tahap
ini adalah semua kegiatan yamg berlangsung di lapangan yakni pengambilan data.
3. Tahap Penyelesaian:
Tahap ini adalah kegiatan analisis data dari penyusunan laporan. Tahap ini
dilaksanakan setelah tahap penelitian.
7.2. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah
yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Penelitian kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif dan
statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang
atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang suvei
untuk menentukan frekuensi dan presentasi tanggapan mereka.
Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Eksperimental, yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat berjamaah pada siswa
kelas I di MTs. Al-Hasanah.
Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu uji
statistik Korelasi Pearson Product Moment. Menurut Ridwan & Akdon (2005)
teknik analisis korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistic
parametric yang menggunakan teknik statistic parametric adalah kedua variabel
penelitian menggunakan data interval atau rasio, data berdistribusi normal,
jumlah data (sampel) lebih besar dari 30. (Santoso, 2001)
7.3.
Teknik
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1.
Observasi
Teknik ini dilakukan dengan turun langsung ke
lokasi penelitian, guna meninjau dan mencatat serta mengontrol keadaan lokasi
untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi adalah
: “Teknik pengumpulan data yang diambil dari perilaku subyek penelitian dan
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti” (Winarno Surakhmad, 1990:162)
2.
Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi responden dalam arti laporan tentang
dirinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui. (Arikunto, 1994: 124)
Angket akan digunakan dalam penelitian ini adalah
angket berstruktur yang diajukan kepada
siswa sebagai responden.
3.
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencari beberapa
literature dan sumber data yang berkaitan dengan masalah penelitian pada
skripsi ini yaitu tentang Pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Perilaku
peserta didik.
7.4.
Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”(S.Margono, 2003:135). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa MTs. Al–Hasanah Sajira, menurut keterangan dari pihak
sekolah yaitu berjumlah 174 siswa.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini berpedoman pada
pendapat yang dikemukakan oleh Amirul
Hadi bahwa sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari kesuluruhan obyek
yang diteliti dan dianggap mewakili populasi
(Amirul Hadi & Haryono, 1990:89).
Untuk menentukan jumlah sampelnya penulis
berpedoman pada kaidah yang dikemukakan oleh Arikunto “Apabila subyeknya kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi.Selanjutnya jika subyeknya lebih besar dapat di ambil 10-15 % atau
20-25 % (1993:120). Berdasarkan hal itu, maka penulis mengambil sampel sebanyak
15% dari jumlah populasi 174 sehingga yang akan menjadi sampelnya adalah 26,1 dibulatka
oleh penulis menjadi 26 orang siswa yang akan menjadi responden dalam
penelitian ini.
3. Tekhnik Sampling
Adapun sampel penelitian ini penulis tentukan
dengan menggunakan teknik random sampling yaitu: pengambilan sampel random,
peneliti “mencampur” subyek-subyek didalam populasi, sehingga semua subyek
dianggap sama, (Suharsimi Arikunto, 2002:108). Dalam artian random sampling
mengambil semua individu yang ada dalam populasi, sehingga semua dianggap sama
atau diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel dalam
penelitian dan dalam pelaksanaannya pengambilan sampel tersebut penulis
menentukan dahulu kelas berapa dan apa saja yang akan dijadikan sampel.
7.5.
Instrumen
Penelitian
Instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial
yang diamati, yang secara khusus fenomena itu disebut variabel. Instrument dalam penelitian ini disusun
berdasarkan pada kajian teoritis yang telah dipaparkan. Jumlah instrument yang
dibuat sebanyak 2 buah, sesuai dengan jumlah variabel dalam penelitian, yaitu:
instrument untuk mengukur Pembelajaran Aqidah Akhlak (variabel x) dan insrtumen
untuk mengukur Perilaku peserta didik (variabel y).
Agar
instrument yang disusun bersifat sistematis, mudah dikontrol, dan dapat
dikoreksi sebelum instrument disusun terlebih dahulu dibuat kisi-kisi
instrument seperti yang dapat dilihat
pada tabel berikut:
KISI-KISI INSTRUMEN
PENELITIAN
No
|
Pokok Bahasan
|
Indikator
|
Sumber
|
APD
|
No. Item
|
+
|
-
|
1
|
Pendidikan agama islam
(variabel x)
|
1.
Metode penerapan pendidikan agama
islam
2.
Akhlak mulia yang diterapkan kepada peserta didik
3.
Selalu komitmen dalam bersikap sopan santun dalam
mempengaruhi peserta didik
|
S
I
S
W
A
|
A
N
G
K
E
T
|
1-5
6-10
11-15
|
1,2,3
6,7,8,9
11,12,13
|
4,5
10
14,15
|
2
|
Motivasi siswa sholat berjamaah
(variabel y)
|
1.
Menghormati guru dan orang tua
2.
Menghargai teman
3.
Bertutur kata yang baik
4.
Disiplin waktu
5.
Taat beribadah
|
S
I
S
W
A
|
A
N
G
K
E
T
|
1-3
4-7
8-9
10-12
13-15
|
1,2
4,5
8,9
11
13,14
|
3
6,7
10,12
15
|
Skor
Jawaban
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
Pernyataan
Positif
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Pernyataan
Negatif
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
7.6.
Teknik
Analisis data
1. Mencari
range ( ukuran Penyebaran ) dengan rumus :
R = ( H
– L ) + 1
Keterangan :
R = range
H = Nilai Tertinggi
L = Nilai Terendah
( Anas Sudijono,2008 :
144 )
2. Menentukan
Jumlah Kelas, dengan rumus :
K = 1 +
(3,3) log n
Keterangan :
K = Jumlah Sampel
3.
Mencari
dan mengukur tendensi sentral data kedua
variabel yang melibatkan proses sebagai
berikut:
a.
Menganalisis
data dalam bentuk rata-rata (Mean) dengan Rumus :
Keterangan
:
Me = Mean
∑f Yi = jumlah dari skor-skor nilai yang ada
N = banyaknya skor itu sendiri
b.
Mencari Median (Md), dengan rumus
:
Md = Nilai Median
b = Batas bawah Kelas Median
p = Panjang Kelas Median
N = Jumlah data
Fkb= frekuensi komulatif
bawah
F = Jumlah seluruh frekuensi( Femmi Diwi
Dian, 2009 : 2 )
c.
Mencari Nilai Modus (Mo) dengan rumus :
Mo = 3Me-2Md
Keterangan :
Mo = Modus
Me = Mean
Md = Median
d.
Mencari Nilai Standar Deviasi (Sd) dengan
rumus :
Keterangan :
SD = Standar
deviasi
f (Yi- Y)2 = jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing interval dengan X
N = Number of case
2.
Membuat
daftar frekuensi yang diharapkan, dengan cara :
Menentukan batas kelas,
yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 dan kemudian
skor-skor angka kanan kelas interval ditambah 0.5
3.
Mencari
Z skor untuk batas kelas interval dengan rumus:
Keterangan :
Z = Z-skor
Xbar = Rata-rata (mean)
SD = Stanar Deviasi
4.
Mencari luas 0-Z dari Tabel
kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
5.
Mencari luas tiap kelas
interval dengan cara mengurangkan angka 0-Z, yaitu angka baris pertama
dikurangi angka baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ke tiga,
dan seterusnya.
6.
Menguji normalitas
kedua variabel menggunakan Chi Kuadrat
a. Mencari Chi
Kuadrat
dengan rumus :
b. Menentukan derajat
kebebasan (dk) dengan rumus :
c. Menentukan Chi Kuadrat
tabel dengan taraf signifikansi 1 % dan
interval kepercayaan 99 %
d. Menghitung
koefisien korelasi, dengan ketentuan apabila kedua data variabel berdistribusi
normal dan berdistribusi linier maka digunakan korelasi product
moment sebagai berikut:
Keterangan
:
= Anka
indeks korelasi “r” Product Moment
N
= Jumlah Sampel
ΣXY = Jumlah hasil Perkalian antara perkalian
skor X dan skor Y
ΣX = Jumlah seluruh skor X
ΣY = Jumlah seluruh skor Y
( Anas Sudijono,2008 : 206 )
e.
Melakukan
Penafsiran Korelasi
Dalam tahap ini
hasil perhitungan korelasi selanjutnya ditafsirkan berdasarkan criteria skala
korelasi menurut M. Ali adalah:
0,00
– 0,20 = Tidak ada korelasi
0,21
– 0,40 = Korelasi rendah
0,41
– 0,60 = Korelasi sedang
0,61
– 0,80 = Korelasi tinggi
0,81
– 1,00 = Korelasi sangat tinggi
f.
Menguji
pengaruh
Untuk
menguji adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus:
T =
Setelah
diperoleh rumus tersebut, maka dapat dihitung kadar pengaruhnya dengan rumus
Koefisien Korelasi:
CD = r2 x 100
VIII. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban
sementara atas pertanyaan atau pernyataan yang diajukan berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban
yang bersipat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 1993:120)
Berdasarkan pendapat diatas,
dapat kita pahami bahwa karena sifat yang sementara, maka terdapat dua
kemungkinan terhadap hipotesis yang diajukan, yakni diterima atau sebaliknya. Oleh sebab itu Arikunto menegaskan, bahwa Ada dua macam hipotesis,
yaitu hipotesis kerja yang disebut hipotesis alternatif, dan hipotesis nol yang
disebut hipotesis statistik.
Dengan demikian dalam penelitian ini, penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
Ha :Terdapat pengaruh yang positif pendidikan agama
islam terhadap motivasi sholat berjamaah pada siswa.
Ho :Tidak terdapat pengaruh yang positif antara
pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat berjamaah pada siswa.
menarik,... cukup membantu
BalasHapusJika ada kesulutan analisis data... siap menerima konsul..
Hapusmanteb mas, ada pin / wa ??
Hapusmantab, ijin ikut njeh http://situspolisi.blogspot.com
BalasHapusMonggo mas police....
Hapusmantab, ijin ikut njeh http://situspolisi.blogspot.com
BalasHapusmonggo mas... jika ada kesulitan... langsung hubungi kami. Jika ada yg ingin dibantu pembuatan karya ilmiah. silahkan segera menghubungi kami. Terima Kasih
HapusPunya wa mas
Hapusmas bab 3 nya mana mas
BalasHapussemua bab ada semua, akan tetapi ada donasinya...
Hapusuntuk contoh skripsi kuan ada ga pak?
BalasHapuske wa aja
Hapusdaftar pustakanya mas
BalasHapuskalau mau tanya kemana bisa dihubungi ya ??
BalasHapusBisa lewat FB. Asrowi Mbah Jiwo, atau lewat HP., BB, yang nomor dan pinnya di Profil.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusalhamdulilah,, sangat membantu.. saya sedang ingin meneliti tentang sholat berjamaah..
BalasHapussepengetahuan informasi yg kami dapat dari sumber lain bahwa proposal skripsi kuantitatif terbagi menjadi 3 bab, bisa minta penjelasannya?
BalasHapusbab 1 poin apa aja?
bab 2 poin apa aja?
bab 3 poin apa aja?
hubungi lewat wa penulis aja bang... saya adminnya aja. wa nya lihat di profil beliau
Hapusterimakasi sangat membantu.
BalasHapusDAFTAR PUSTAKANYA EG ADA
BalasHapusDaftar pustaka nya dong ka
BalasHapusNomer WA mana ya
BalasHapus